- Ida Jaya Tegaskan Komitmen KICI Lampung Majukan UMKM Perempuan
- Perkuat Sinergi Hukum, Kejati Sumsel Dukung PTPN I Regional 7 Kelola Aset Negara
- Gindha Ansori Wayka Kirim Somasi Kedua: Tegaskan Sikap Hukum atas Perubahan Akta yang Rugikan Klien
- Anggota Komisi II DPRD Lampung Handitiya Narapati Dukung Langkah YBIL Pertahankan Haknya
- AML Apresiasi Marindo Kurniawan, Pendapatan Pemprov Lampung Melesat di Triwulan Awal
- Hakim Eko Aryanto Dimutasi ke Papua, Pasca Vonis Ringan Kasus Harvey Moeis
- Update Skandal Konten Meme Jokowi-Prabowo, Penahanan Tersangka Mahasiswi ITB Ditangguhkan
- PTPN I Targetkan Tanam Sejuta Pohon hingga 2027, Dukung Visi Lingkungan Presiden Prabowo
- Penguatan Kompetensi Pajak, PTPN IV Regional VII Gelar Pelatihan Coretax dan Rekonsiliasi PPN-PPh
- ICCS Summit 2025, Lebih dari Sekadar Branding: Strategi Komunikasi dan Keberlanjutan PTPN I
6 Kelurahan di Bandar Lampung Terpilih Dapat Program Destana dari BNPB dan World Bank

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar: Fasilitaror Desa Tangguh Bencana Kota Bandar Lampung Septi Putri Mandasari saat memberikan keterangan pers terkait program IDRIP didampingi Tim Penguji UKW, Makail Kumar di Ruang Ombudsman Hotel Novotel Bandar Lampung, Jumat (7/6/2024)
BANDARLAMPUNG.- Sebanyak enam Kelurahan di Kota Bandar
Lampung terpilih mendapat program kelurahaan /desa Tangguh Bencana (Destana) yang merupakan pogram Kerjasama Badan Nasional
Penaggulangan Bencana (BNPB) dan Worl Bank.
Keenam kelurahaan itu yakni kelurahan Bumi Waras, Sukaraja,
Garuntang, Kangkung dan Bumi Waras, Panjang.
Hal ini disampaikan Fasilitaror Desa Tangguh Bencana BNPB, Septi
Putri Mandasari dalam jumpa pers yang
digelar di Ruang Ombudsman, Hotel Novotel, Jumat (7/6/2024) sore.
Baca Lainnya :
Dalam pemaparanya Septi mengungkap selain Bandar Lampung sasaran
lokasi program ini di wilayah Provinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Selatan
diantaranya di Desa Rangai, Kalianda dan Sukaraja.
“Program Destana adalah program penanggulangan bencana
kerjasama BNPB dengan world bank sebagai antisipasi bencana tsunami dan gempa,
serta banjir atau Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project
(IDRIP),” tutur Wanita yang akrab disapa Cheppy ini.
Proyek yang akan Juni 2024 dan didanai Pemerintah pusat dan World Bank ini kata dia,
bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat
di yang tinggal di daerah yang rawan resiko bencana.
Sehingga masyarakat melaui program ini lanjut dia punya
pengetahuan dan bekal untuk melakukan antisipasi saat bencana terjadi.
“Ada beberapa tujuan dan manfaat program ini yakni memberikan
pengetahuan kepada Masyarakat sehingga masyarakat mampu untuk mengidentifikasi
dan tanggap saat terjadi bencana,” bebernya.
Dikatakannya peserta yang mengikuti program ini setiap kelurahan ada 30 orang dan
45 persennya kaum Perempuan dan mereka berasal
dari kader PKH, Posyandu dan perangkat desa atau kelurahan.
Saat ditanya terkait masalah dan kekurangan dalam program
ini, Wanita berkerudung ini mengakuinya.
“Kalau kekurangan pasti ada mas, tapi kita tetap berupaya
agar program ini secara keseluruhan bisa dengan baik.” pungkasnya. (silo)