- Ida Jaya Tegaskan Komitmen KICI Lampung Majukan UMKM Perempuan
- Perkuat Sinergi Hukum, Kejati Sumsel Dukung PTPN I Regional 7 Kelola Aset Negara
- Gindha Ansori Wayka Kirim Somasi Kedua: Tegaskan Sikap Hukum atas Perubahan Akta yang Rugikan Klien
- Anggota Komisi II DPRD Lampung Handitiya Narapati Dukung Langkah YBIL Pertahankan Haknya
- AML Apresiasi Marindo Kurniawan, Pendapatan Pemprov Lampung Melesat di Triwulan Awal
- Hakim Eko Aryanto Dimutasi ke Papua, Pasca Vonis Ringan Kasus Harvey Moeis
- Update Skandal Konten Meme Jokowi-Prabowo, Penahanan Tersangka Mahasiswi ITB Ditangguhkan
- PTPN I Targetkan Tanam Sejuta Pohon hingga 2027, Dukung Visi Lingkungan Presiden Prabowo
- Penguatan Kompetensi Pajak, PTPN IV Regional VII Gelar Pelatihan Coretax dan Rekonsiliasi PPN-PPh
- ICCS Summit 2025, Lebih dari Sekadar Branding: Strategi Komunikasi dan Keberlanjutan PTPN I
Banyak Undang Artis Ibukota, Transaksi Lampung Fair 2022 Tak Capai Target, Panitia Terlalu Komersil

Keterangan Gambar : Banyak Undang Artis Ibukota, Transaksi Lampung Fair 2022 Tak Capai Target, Panitia Terlalu Komersil
Berjayanews.com, Perhelatan Lampung Fair 2022 yang digelar Apindo Lampung selama dua minggu di PKOR Way Halim telah berakhir.
Dari event tahunan kegiatan transaksi ekonomi yang berhasil dibukukan masih jauh dari target yang telah ditentukan Apindo Lampung.
Dimana target awal ditentukan sebesar Rp100 miliar dengan jumlah pengunjung mencapai 700 ribu orang.
Baca Lainnya :
- Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Rektor Turun Tangan 0
- JPU Beber Peran Ketua Apindo Lampung Ary Meizari di Perkara Suap Menyuap PMB Kedokteran Unila0
- DPD Askonas Lampung Bersilaturahmi dengan Pemerintah Provinsi Lampung0
- Diduga Serobot Lahan, Keluarga Ahli Waris Maryati Yakub Laporkan Warga ke Polisi & Gugat BPN ke PTUN0
- Petugas PLN UID Tanjung Karang Diduga Sewenang-wenang Ganti Meteran Tanpa Pemberitahuan Konsumen 0
Namun faktanya event yang diisi sekitar 500 stand, jumlah transaksi yang tercatat hanya mencapai Rp20 miliar.
Sedangkan jumlah pengunjung yang hadir hanya sekitar 300 ribu orang, padahal panitia banyak mendatangkan artis-artis ibukota diantaranya Tri Macan. Nabila Maharani, Tipe X, The Virgin, untuk menghibur dan menarik minat pengunjung.
Saat dimintai keterangan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, menjelaskan pihaknya tidak mempermasalahkan target transaksi ekonomi tidak berhasil dicapai oleh Apindo.
"Target sendiri kan yang menentukan diawal adalah Apindo. Pemprov Lampung tidak ada kaitannya dan tidak ikut terlibat didalam pelaksanaan Lampung Fair 2022 kali ini," kata Kusnardi kepada awak media, Selasa (15/11/2022).
Kusnardi juga mengucapkan terimakasih kepada Apindo Lampung yang telah sukses menggelar Lampung Fair dan ikut membantu mendorong perekonomian daerah.
"Tentunya Pemprov Lampung berterima kasih kepada Apindo yang sudah menggelar Lampung Fair. Serta memenuhi dahaga masyarakat Lampung karena selama pandemi ini Pemprov Lampung tidak mengadakan Lampung Fair," katanya lagi.
Event LF 2022 ditutup Wagub Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) disertai penampilan artis Jakarta, The Virgin.
Sementara Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung Yanuar Irawan mengklaim LF 2022 sukses.
Meski, dari target realistis, masih jauh panggang dari api.
Namun, walau tak mencapai target realistis, Yanuar mengaku bangga LF 2022 yang telah memberikan 70 persen dari 500 stand kepada UMKM. "Secara umum gelaran Lampung Fair 2022 ini berhasil,” ujarnya pada penutupan acara, Senin malam (14/11/2022).
Politisi PDIP ini menambahkan Lampung Fair tidak menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD namun justru pihaknya membayar PAD sesuai Perda sekitar Rp140-150 juta.
Sementara perhelatan even LF 2022 juga banyak mendapat keluhaan masyrakat yang menilai event LF cuma pasar rakyat yang diperuntukan untuk kaum berada.
Pasalnya sejumlah pengunjung mengeluhkan tarif masuk LF dan parkir serta kesemerautan arena LF yang tidak ditata rapi dan nyaman.
"LF terlalu komersil, masuk bayar 20 ribu, parkir bayar 25 ribu, belum stannya gak tertata rapi semeraut macet dan gak nyaman," ujar Iwan warga Way Halim.
Menurut Iwan sebaiknya Even Lampung Fair dikembalikan seperti era 1990 an seperti saat bernama pameran pembangunan, karena selain masuk gratis lokasi stand dan tempat hiburan masih tertata rapi, dan masyralat cukup terhibur.
"Saran aja kedepan sudahlah pakai-pakai EO -Eo, atau dikelola pihak ketiga, biar pemerintah yang kelola saja. Kalau sekarang komersil banget, semua duit, bagaimana orang yang gak punya duit namanya mau menghibur masyarakat tapi semua bayar mahal," tukasnya. (Ilo)