Dapat Order Anter Baju Bayi Malah Isinya Narkoba Driver Ojol Ini Langsung Lapor BNN, Ini Endingnya

By Ony 26 Jul 2024, 09:59:25 WIB Hukum


Keterangan Gambar : Makmuri (29) seorang driver ojek online (ojol) di Bandar Lampung nyaris menjadi korban jebakan orang tidak dikenal.


BERJAYANEWS.COM,- Makmuri (29) seorang driver ojek online (ojol) di Bandar Lampung nyaris menjadi korban jebakan orang tidak dikenal.

Pasalnya driver ojek yang biasa mangkal di daerah Teluk Bentung, Bandar Lampung dapat order mengirim paket baju bayi ternyata berisi narkoba jenis sabu.

Baca Lainnya :

Insiden dialami Makmuri pada Rabu (24/7/2024), sekitar pukul 17.00 WIB  saat melintas di depan rumah makan ayam bakar soponyono Jalan Yos Sudarso, Sukaraja tiba-tiba aplikasi di ponselnya mendapat orderan mengantar barang.

"Saya lewat rumah makan ayam bakar soponyono Jalan Yos Sudarso, ada orderan masuk anter barang dari belakang puskesmas Jalan Yos Sudarso, tujuan Kemiling" kata dia kepada awak media Kamis (25/7/2024).

Saat itu Warga Telukbetung Timur Bandar Lampung bercerita mendapat orderan mengantar barang baju bayi dengan tujuan belakang tujuan Kemiling" tambahnya.

Saat itu kata dia, pengirim barang yang mengenakan topi menyerahkan baju sambil wajahnya menunduk

"Pada aplikasi tersebut pengorder minta saya kirimkan baju ke daerah Kecamatan Kemiling," jelas Makmuri. 

Makmuri mengatakan, karena merasa curiga dengan barang yang diantar hanya sehelai baju lusuh putih kombinasi hijau. Ia kemudian menemui rekan-rekannya sesama driver di pangkalan untuk meminta saran

Akhirnya ia dan rekan-rekan ojol yang curiga membuka baju lusuh itu dan digoyang-goyangkan ternyata berisi sabu 

Mendapati sabu Makmuri kemudian langsung menuju kantor BNN Lampung yang memang lokasinya tidak jauh dari tempat mereka mangkal.

"Saya dan anggota BNNP Lampung kemudian dengan mobil ke rumah penerima orderan tersebut. Saat sampai di sana, sebelum kami masuk sudah ada satu unit mobil menunggu di depan rumah penerima barang haram itu," kata Makmuri. 

Pihak BNNP Lampung masuk ke lingkungan penerima barang haram tersebut. 

"Kalau saya nunggu dari jauh saja, lalu BNN mulai penggerebekan di rumah itu," kata Makmuri. 

Kemudian selesai penggerebekan ada mobil masuk negosiasi, dirinya tidak tahu setelah itu. 

"Kalau kata petugas BNNP Lampung itu, saya ini mau dijebak, saya juga pada saat negosiasi antara BNNP Lampung dan penerima barang dijauhkan," kata Makmuri. 

Makmuri bersyukur kalau ia tidak melaporkan ke BNNP Lampung dirinya pasti tertangkap.

Pasca kejadian Makmuri kemudian mencoba menelusuri nomor kontak penerima barang melalui aplikasi getkontak di handphone. 

"Saya kaget kenapa bisa seperti itu dan saya bisa tau itu nomor oknum polisi karena mengecek melalui getkontak,"katanya. ***




Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Loading....