- Koruptor Retribusi Sampah DLH Bandar Lampung Dihukum Berat Sahriwansyah Belum Balikan Rp1,7 Miliar
- Eksekusi Lahat di Kecamatan Anak Tuha Lampung Tengah Ricuh, Polisi Amankan 7 Warga Bawa Sajam
- WLC Kirim 33 Unit Jeep Eks Perang Dunia ke-2 di Jamnas American Jeep Willys Subang Jawa Barat
- Kinerja Dirut RSUDAM Disorot, Republik Minta Gubernur Arinal Evaluasi dan Copot Lukman Pura
- Kecanduan Judi Slot Mahasiswa Darmajaya Buat Laporan Palsu Ngaku Dibegal di Sukarame Rugi Rp26 Juta
- Mantan Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan Jadi Tersangka, Usai Diperiksa Langsung Pakai Baju Orange
- Korban Kebakaran Dapat Bantuan Wali Kota Eva Dwiana Rp 10 Juta, Sama Camat Uangnya Disuruh Balikin
- Mak Ganjar Hadirkan Senam Jantung Untuk Jaga Kesehatan Ibu-Ibu Pringsewu
- Kuasa Hukum Rico Julian Bantah Kliennya Aniaya Remaja Pakai Senpi, Pertimbangkan Ambil Langkah Hukum
- Dituduh Intimidasi Remaja Pakai Senpi, Ketua DPC Partai Gerindra Pesawaran Rico Julian Buka Suara
Gagal Tangkap Satono, Kejari Bandar Lampung Bentuk Tim Buru Aset Almarhum
.jpg)
Keterangan Gambar : Kepala Kejaksaan Negeri Bandar Lampung Abdullah Noer Deny Menggelar Jumpa Pers Terkait Buronan terpidana Satono
BERJAYANEWS.COM- Kejari Kota Bandar Lampung gagal menangkap Satono buronan terpidana kasus korupsi APBD Lampung Timur senilai Rp 119 miliar yang kini sudah meninggal dunia, di Jakarta, Senin (12/7/2021).
Sampai meninggal Satono diketahui belum membayarkan uang pengganti yang mencapai Rp 116 miliar.
Pasca meninggal Tim Kejaksaan Negeri Bandar Lampung berencana melacak aset milik mantan bupati Lampung Timur Satono yang diduga banyak sudah berpindah tangan.
Baca Lainnya :
Menurut kepala Kejaksaan Negeri Bandar Lampung Abdullah Noer Deny pihaknya masih akan mempelajari terkait kasus tersebut kemudian akan melacak aset milik Satono.
"Kami hanya bisa menindaklanjuti yang berikutnya, dan tidak bisa bicara aset dia dulu, " kata Deny saat menggelar jumpa pers di kantor kejari Kota Bandar Lampung Selasa (13/7/2021)
Dengan meninggalnya Satono, kata dia, Kejari akan mempelajari lagi putusan yang belum dilaksanakan tersebut.
"Satono itu DPO makanya kita belum bisa mengatakan dia sudah apa belum mengembalikan uang kerugian negara tersebut. beda dengan Alay dia pidana badan masuk, barang bukti diambil dan dilelang termasuk biaya perkara hingga denda. Dan ada pengembalian kerugian negara Rp 11 miliar dan sisanya Rp 90 miliar.
Deny menjelaskan Kejari Kota akan membentuk tim dari Pidsus (Pidana Khusus), dan dari Kejati Lampun untuk menangani perkara Satono pasca yang bersangkutan meninggal.
Satono mantan Bupati Lampung Timur dua periode dimakamkan di kampung halamannya di Lampung Timur. Almarhum Satono menjadi buronan kejaksaan sejak 2012.
Mantan Bupati Lampung Timur, Satono meninggal di Jakarta Senin (12/7/2021). Satono berpulang di usia 68 tahun dan masih berstatus buronan Kejaksaan Tinggi Lampung.
Satono merupakan bupati Lampung Timur pertama yang dipilih melalui Pemilihan Umum pada 2005-2010.
Ia kembali menjadi bupati pada periode 2010-2011. Dalam perjalanannya menjadi Bupati Lampung Timur, Satono tersandung kasus korupsi dana APBD Lampung Timur.
Ia dijatuhi vonis 15 tahun penjara karena terbukti korupsi dana APBD Lampung Timur sebesar Rp 119 miliar.
Namun, belum sempat menjalani hukuman, Satono kabur. Ia menjadi buronan Kejati Lampung sejak Mei 2012 hingga akhirnya meninggal dunia.
Jenazah Satono akan diberangkatkan ke Pemakaman di Lampung Timur (Istimewa)
Jenazah Satono tiba di rumah duka, Desa Pekalongan, Kecamatan Pekalongan, sekira pukul 13.56 WIB, Senin.
Rumah tersebut merupakan kediaman kakak kandung almarhum, Palal (70). Jenazah almarhum dibawa mengunakan mobil Xpander Ultimate berwarna Silver.
Di dalam mobil terlihat, istri almarhum, Rice Megawati dan kedua putranya, Risano Awaludin dan Doni Mahesa.
Saat turun dari mobil, wajah Rice tak begitu terlihat karena menggunakan masker. Namun air matanya tak henti mengalir.
Setelahnya, jenazah disalatkan di Masjid Al-Mu'minun dan diimami putra kedua almarhum, Doni Mahesa.
Selain keluarga dan warga sekitar, turut mensalatkan Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo, Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi serta anggota Komisi Ill DPRD Provinsi Lampung Noverisman Subing yang sempat menjadi Wakil Satono saat menjabat bupati Lampung Timur tahun 2005. (Ber)