- Mau Diperkosa Teman Prianya, Wanita 17 Tahun di Bandar Lampung Loncat Dari Lantai 2 Rumah Kontrakan
- Rizaldi Adrian Ajak Warga Bandarlampung Perkuat Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan
- Pandawa Lampung dan KWRI bandar Lampung ikut bela palestina jilid III
- KNPI Lampung Ajak Masyarakat Dukung Palestina
- Aliansi Lampung Bersama Palestina Gelar Aksi Jilid Ketiga Serukan Boikot Produk Israel
- Kasus Dugaan Kekerasan terhadap Anak di Lampung Selatan Viral di Medsos,Polisi Pastikan Proses Hukum
- Diduga Rumah Kontrakan Dijadikan Tempat Penyortiran BBM bersubsidi di Tengah Pemukiman Padat warga
- Aksi Bela Palestina Jilid 3 di Bandar Lampung, Polisi : Pengalihan Arus Bersifat Situasional
- SEVP Ops. PTPN I Regional 7 Pacu Produksi dan Pastikan Mutu
- Horee Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Lampung Ini Syarat dan Tata Caranya
Gegara Listrik Padam, APMIKIMMDO Klaim UMKM di Lampung Rugi Ratusan Miliar

Keterangan Gambar : Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Mandiri (APMIKIMMDO) Provinsi Lampung Adam Kurniawan
BANDARLAMPUNG,- Dampak Pemadaman listrik di Lampung yang terjadi sejak Selasa (4/6/2024) yang nyaris melumpuhkan ekonomi di Lampung termasuk kepada sektor UMKM.
Banyak pelaku usaha kecil mengalami kerugian besar akibat pemadaman yang disebabkan gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau-Lahat di Sumatera Selatan tersebut.
Baca Lainnya :
- Ibu Riana Sari Arinal Buka Kegiatan Sosialisasi dan Bimtek Literasi Keuangan untuk UMKM Perempuan0
- Ketua APMIKIMMDO Lampung: UMKM Lebih Mudah Pinjem Pinjol daripada Dapat KUR0
Sejumlah usaha diantaranya fotocopy, rental komputer, ojek online sampai peternakan ayam dan ikan banyak merugi dan diperkirakan mencapai puluhan miliar.
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Mandiri (APMIKIMMDO) Provinsi Lampung Adam Kurniawan mengatakan, dampak pemadaman listrik di Lampung sangat merugikan sektor UMKM.
”Banyak pelaku UMKM tidak bisa melakukan apa-apa saat listrik padam. Mereka kehilangan omzet ratusan ribu sampai jutaan. Kalau di Lampung ini ada 800.000 sampai 1 juta pelaku UMKM, maka kerugian di sektor UMKM bisa tembus ratusan miliar,” kata Adam Kurniawan saat dihubungi, Kamis (6/6/2024).
Apalagi kata Adam, ia mendapat laporan banyak sektor lain seperti peternakan dan perikanan yang juga mengalami kerugian akibat pemadaman tersebut.
“Kita dapat info dari teman-teman bidang usaha peternakan dan bidang perikanan Ayam mereka banyak mati dan ikan mereka banyak mati karena Listrik padam,” ungkapnya
Menurut dia, dampak pemadaman sebagian sektor industri terpaksa menggunakan genset agar produksi tetap berjalan. Hal itu membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya operasional yang lebih tinggi untuk membeli solar nonsubsidi.
Adam menyayangkan karena pemadaman listrik di Lampung terjadi secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan terlebuh dahulu.
Ia juga menyoroti langkah PLN yang dinilai tidak sigap dan cepat untuk menangani pemadaman listrik akibat gangguan tersebut.
PLN semestinya kata dia sudah bisa mengantisipasi dengan memiliki cadangan interkoneksi jaringan di beberapa titik.
Sehingga jika PLN punya kesiapan mengantisipasi itu, maka kejadian pemadaman Listrik se Sumatera ini tidak akan terjadi seperti ini.
“Ini akibat lemahanya PLN yang tidak memiliki kemampuan mengantisipasi masalah. Yang rugi Masyarakat. Coba kalau pelaku usaha ini telat bayar langsung diputus, tapi kalau PLN yang merugikan masyrakat atau pelaku usaha mereka tidak mau tanggung jawab,” ungkapnya
Sebelumnya Manajer Komunikasi dan TJSL PLN Unit Induk Distribusi Lampung Darma Saputra mengatakan, PT PLN (Persero) terus bergerak cepat memulihkan gangguan kelistrikan yang terjadi padajaringan transmisi di Sumbagsel secara bertahap.
”Saat ini seluruh gardu induk di Lampung yang sebelumnya terdampak gangguan telah kembali bertegangan listrik. Secara bertahap, penormalan juga terus dilanjutkan ke jaringan distribusi hingga ke pelanggan,” kata Darma.
Menurut dia, pada Selasa malam, pemulihan listrik sudha berjalan di atas 50 persen. Petugas PLN masih terus berupaya untuk menormalkan kembali kelistrikan di Lampung. ***