- Gubenur Lampung Arinal Djunaidi Titip Pantun Lewat Kadiskominfo Saat Buka Musda III KWRI Lampung
- Ali Sopian Caleg Nomor 5 Dapil 6 DPRD Lampung Selatan Tancap Gas Bagikan 100 Nasi Bungkus dan Susu
- Profil dan Biodata Mikail Azizi Baswedan yang Akrab Bersama Mega Safira Putri Sulung Muhaimin Iskand
- Dibesuk Indira Chunda Thita, Ini Kondisi Terbaru Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo Dipenjara
- Sosok Arina Winarto Mantan Istri Tiko Aryawardhana Calon Suami BCL Terkuak
- FSAI Lampung Gelar Turnamen Nasional Sepak Bola Usia Dini Kapolda Cup 2023 di Stadion PKOR
- Jelang Pemilu Danramil dan Aparat Polsek Jati Agung Gelar Patroli
- BNN Lampung Musnahkan BB Narkoba Sabu dan Ganja Hasil Tangkapan 3 Bulan
- Dipecat Budi Utomo Tanpa Alasan, Kadis PU Lampung Utara Melawan Sampai bawa-bawa Nama Mantan Bupati
- Biodata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak dan Istrinya yang Cantik
Hasil Riset Klinik di Amerika Serikat Ternyata Membaca Alquran Bisa Menjadi Obat Penangkal Covid-19

BERJAYANEWS.COM- Berdasarkan penelitian studi ilmiah 'Efek Terapi Membaca Alquran' yang dilakukan Dr Ahmed Al-Qadhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat, ternyata manfaat cukup besar.
Salahsatunya termasuk bagi pasien Covid-19 disarankan banyak mengaji Al Quran untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Dalam riset tersebut membuktikan perubahan fisiologis terjadi pada sistem saraf otak dari sampel pasien yang mendengarkan bacaan Alquran.
Baca Lainnya :
- Harga Obat Penanganan Covid-19 Melonjak, Berikut Daftar 11 Harga Obat Terapi Covid-19 Sesuai SK Men0
- Sudah Divaksin Apakah Masih Terinfeksi Corona?0
- Ustad Adi Hidayat Bagikan Obat Covid-19 ke Prajurit TNI AD15
- Jauh Lebih Kecil, Laba-laba Berbisa Ternyata Kerap Memangsa Ular0
- 7 Efek Buruk dari Konsumsi Obat Tidur0
Studi dilakukan terhadap 120 eksperimen pada lima relawan dari dua jenis kelamin, kelompok usia yang berbeda, yang non-muslim dan tidak mengerti bahasa Arab. Penelitian berlangsung di di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat.
Menurut Every Muslim, objek percobaan tidak bisa membedakan antara bacaan Alquran dan teks Arab biasa. Hasilnya 97 persen ada efek positif pada subjek percobaan yang mendengarkan bacaan dari Alquran ketimbang teks Arab biasa.
Ilustrasi Tadarus Al Quran (Transbisnis)
Sementara itu, dilansir dari situs Research Gate, Dr Ahmed Al-Qadhi membuktikan bahwa mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, baik mereka yang bisa berbahasa Arab maupun tidak, dapat merasakan perubahan psikologis yang sangat besar.
Mereka yang mendengarkan bacaan Alquran mengalami penurunan depresi, penurunan kesedihan, meningkatnya ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit.
Kesimpulannya, membaca Alquran dengan bersuara bisa menimbulkan vibrasi yang mampu membikin sel-sel yang rusak di tubuh manusia jadi sembuh dan bekerja dengan baik.
Kondisi ini tentu memiliki manfaat baik bagi pasien Covid-19, bukan?
Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa ta'aladalam dalam Surat Al-Isra Ayat 82,
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Wa nunazzilu minal-qur`āni mā huwa syifā`uw wa raḥmatul lil-mu`minīna wa lā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārā
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Penelitian Dr. Al Qadhi ternyata diperkuat penelitian lain yang dilakukan dokter berbeda.
Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97 persen bagi mereka yang mendengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston.
Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur'an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur'an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur'an.
Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur'an.
Al-Qur'an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997.
Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur'an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita.
Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur'an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur'an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar Allah yang telah berfirman, "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (Q.S. 7: 204). (Nas)