Jaga Kepastian Investasi, PTPN I Perkuat Implementasi Sinusa

By Ony 17 Jun 2025, 16:54:48 WIB Ekonomi



BANDAR LAMPUNG — Pada tahun 2025, Subholding Supporting Co PTPN I mengalokasikan dana investasi sebesar Rp1,806 triliun untuk mendukung 618 paket kegiatan, yang terdiri dari 269 paket on-farm (budidaya kebun) dan 349 paket off-farm (infrastruktur). Seluruh proses investasi dilaksanakan secara transparan sesuai regulasi pemerintah, dan secara internal dipandu oleh sistem digital Sinusa (Sistem Informasi Investasi Nusantara).


Baca Lainnya :

Informasi tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Modul Pelaksanaan dan Monitoring Sinusa yang berlangsung selama dua hari, Senin–Selasa (16–17 Juni 2025) di Kantor PTPN I Regional 7, Bandar Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan optimalisasi pemanfaatan aplikasi Sinusa di unit kerja, agar seluruh alur investasi dapat terlaksana dengan benar, tepat waktu, dan memberikan hasil maksimal.


Acara dibuka oleh SEVP Operation PTPN I Regional 7, Wiyoso, serta dihadiri oleh SEVP Business Support Iskandar Dewantara, para kepala bagian, dan karyawan yang terlibat langsung dalam proses investasi. Hadir sebagai pemateri dari Head Office Supporting Co antara lain: Purwindha Setiawan (Koordinator Dedicated Office Komite Investasi), Ichsan D. Rahardjo, Mardi Susilo, dan sejumlah narasumber lainnya.


Dalam sambutan motivasionalnya, Wiyoso menegaskan bahwa investasi merupakan aspek krusial dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Namun, karena PTPN I merupakan perusahaan milik negara, proses pertanggungjawaban atas setiap rupiah investasi dilakukan secara ketat dan transparan.


"Kami berterima kasih kepada tim dari Head Office atas sosialisasi ini. Investasi di PTPN I setiap tahunnya sangat besar. Aplikasi Sinusa akan memandu proses investasi dari awal hingga akhir (end-to-end), memastikan kepatuhan terhadap regulasi, standar GCG, dan hasil yang berdampak pada kinerja perusahaan," ujar Wiyoso.


Ia juga mengingatkan seluruh karyawan yang terlibat agar bekerja secara profesional dan presisi, mengingat proses investasi berisiko tinggi, terutama dalam pengadaan dan kerja sama dengan pihak ketiga.


"Saya minta seluruh peserta mengikuti sosialisasi ini secara seksama dan menyeluruh. Semua modul harus benar-benar dipahami. Proses pengadaan investasi sangat rawan dan harus bisa dipertanggungjawabkan dengan baik," tegasnya.


Wiyoso juga menekankan pentingnya ketepatan waktu dalam pelaksanaan investasi, khususnya di sektor agroindustri seperti PTPN, yang sangat bergantung pada siklus produksi.


"Di bisnis agro, timeline sangat ketat. Jika pengadaan pupuk tidak tepat waktu, jadwal pemupukan pun bisa mundur. Ini bisa berdampak pada efektivitas serapan nutrisi tanaman. Jadi jangan sampai ada deviasi dari jadwal yang telah ditetapkan," jelasnya.


Sosialisasi Sinusa Regional 7 selama dua hari ini membahas mulai dari latar belakang pentingnya sistem kontrol investasi, mekanisme pelaksanaan, hingga solusi terhadap berbagai kendala yang mungkin terjadi.




Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.