Breaking News
- Lapor Pak Bupati!! Camat Jatiagung Diduga Keras Tilep Sisa Dana Anggaran Jati Agung Expo Dan Musrenb
- Tindakan Tegas Kepolisian Di perlukan Untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat
- Hari Anti Korupsi, Walikota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana : Dihari Anti Korupsi 2024.
- Tajib, Adik Kandung Gus Miftah Ungkap Kehidupan Masa Kecil Mereka yang Memprihatinkan
- Sisa Anggaran Kegiatan Jati Agung Fair 2024 Dipertanyakan, Camat Firdaus Adam Belum Komentar
- Polda Lampung Akan Siapkan Pengamanan Maksimal Jelang Nataru 2024-2025
- Walikota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana Resmi Membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bola Voli U-19
- Handitya Narapati SZP Sosialisasi Pedoman Ideologi Pancasila ke Masyarakat
- Pastikan Kondusifitas dan Keamanan, Kapolda Lampung Tinjau Lokasi Rekapitulasi Suara Pilgub 2024
- Jaga Kelancaran Rapat Pleno KPU, Polda Lampung Siapkan Pengamanan Maksimal
Jorok.!! Tumpukan Sampah Di Perbatasan Desa Fajar Baru Dan Karang Sari Menjadi Ancaman Lingkungan
Keterangan Gambar : Jorok.!! Tumpukan Sampah Di Perbatasan Desa Fajar Baru Dan Karang Sari Menjadi Ancaman Lingkungan
LAMPUNG SELATAN-Persoalan sampah di desa Fajar Baru dan Desa Karang Sari kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, masih belum terselesaikan. Tumpukan sampah tetap terlihat di sejumlah tepi jalan utama Ra Basyd, salah di perbatasan Dua desa Antar desa Fajar Baru dan Karang Sari pada Kamis (28/11/2024). Pengguna jalan mengeluhkan bau menyengat dari tumpukan sampah ini. Tumpukan sampah itu berasal dari warga yang tidak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan di sana. Sampah yang dibuang ada yang menggunakan karung, kantung plastik ada juga yang bercecer, aneka sampah organik dan anorganik bercampur sulit dipilah. Menurut warga setempat, Parno mengatakan, kondisi sampah seperti itu sudah berlangsung sejak lama. Banyak masyarakat yang membuang sampah ke pinggir jalan yang letaknya di perbatasan desa Fajar Baru dan Karang Sari yang tidak jauh dari pemukiman penduduk. Tak heran bila bau sampah tercium hingga ke rumah warga yang dekat dengan lokasi itu. "Seharusnya kepala desa atau aparat desa dua desa tersebut harus ber koordinasi sama - sama mencari solusi karna sampai saat ini belum di ketahui warga mana yang buang di situ ada yang bilang orang jauh yang sengaja buang di situ atau warga setempat,"katanya. Terkait sampah tersebut, Yus Anwar aktivis pemerhati Lingkungan, berharap kepada aparat dua desa tersebut secepatnya ambil langkah cepat untuk mencari solusi karna sampah tersebut menjadi ancaman lingkungan yang kurang sehat, apa lagi banyak keluhan pengguna jalan yang mengeluhkan bau yang sangat menyengat.harapnya "Ia juga menambahkan Jika perlu membuat kegiatan setiap minggu untuk kerja bakti tingkat RT, untuk bersihkan sampah yang menumpuk di jalan tersebut"tegasnya.