Breaking News
- Pelatihan Askep PTPN I: Meningkatkan Keterampilan SDM dalam Menghadapi Tantangan
- PTPN Luncurkan Aplikasi Eco Cycle, Dorong Circular Economy Lewat Inovasi Digital
- DPR RI dan Menteri ATR/BPN Akan Ukur Ulang Lahan PT SGC, Tiga LSM Asal Lampung Beri Apresiasi
- Dewan Komisaris PTPN IV Tinjau Kebun Padangratu dan Bekri Regional VII
- Petugas Parkir Tak Terdata, DPRD Bandar Lampung: Ini Celah Kebocoran PAD
- Korupsi Proyek dan Gas Subsidi Bermasalah, Warga Tuntut Kepala Balai Dicopot
- Gubernur dan Wakil Gubernur Diwarisi Utang Rp1,8 Triliun, DBH Jadi Beban Berat RMD & Jihan
- Tuhu Bangun: Lurus dan Fokus Bangkitkan PTPN I!
- GTI dan AML Desak Dinas Pendidikan Lampung Buka Data Terkait Proyek Pengadaan yang Diduga Bermasalah
- KISAH Fudhail bin Iyadh, Dari Penyamun Ditakuti Menjadi Ahli Ibadah di Tanah Haram
Jorok.!! Tumpukan Sampah Di Perbatasan Desa Fajar Baru Dan Karang Sari Menjadi Ancaman Lingkungan

Keterangan Gambar : Jorok.!! Tumpukan Sampah Di Perbatasan Desa Fajar Baru Dan Karang Sari Menjadi Ancaman Lingkungan
LAMPUNG SELATAN-Persoalan sampah di desa Fajar Baru dan Desa Karang Sari kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, masih belum terselesaikan. Tumpukan sampah tetap terlihat di sejumlah tepi jalan utama Ra Basyd, salah di perbatasan Dua desa Antar desa Fajar Baru dan Karang Sari pada Kamis (28/11/2024). Pengguna jalan mengeluhkan bau menyengat dari tumpukan sampah ini. Tumpukan sampah itu berasal dari warga yang tidak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan di sana. Sampah yang dibuang ada yang menggunakan karung, kantung plastik ada juga yang bercecer, aneka sampah organik dan anorganik bercampur sulit dipilah. Menurut warga setempat, Parno mengatakan, kondisi sampah seperti itu sudah berlangsung sejak lama. Banyak masyarakat yang membuang sampah ke pinggir jalan yang letaknya di perbatasan desa Fajar Baru dan Karang Sari yang tidak jauh dari pemukiman penduduk. Tak heran bila bau sampah tercium hingga ke rumah warga yang dekat dengan lokasi itu. "Seharusnya kepala desa atau aparat desa dua desa tersebut harus ber koordinasi sama - sama mencari solusi karna sampai saat ini belum di ketahui warga mana yang buang di situ ada yang bilang orang jauh yang sengaja buang di situ atau warga setempat,"katanya. Terkait sampah tersebut, Yus Anwar aktivis pemerhati Lingkungan, berharap kepada aparat dua desa tersebut secepatnya ambil langkah cepat untuk mencari solusi karna sampah tersebut menjadi ancaman lingkungan yang kurang sehat, apa lagi banyak keluhan pengguna jalan yang mengeluhkan bau yang sangat menyengat.harapnya "Ia juga menambahkan Jika perlu membuat kegiatan setiap minggu untuk kerja bakti tingkat RT, untuk bersihkan sampah yang menumpuk di jalan tersebut"tegasnya.