- Inovasi Pangan Berkelanjutan: Mahasiswa KKN Unila Kembangkan Tepung Mocaf di Desa Negeri Ratu
- Unila Gelar Audiensi dengan Australia Awards in Indonesia
- Polda Lampung Gencar Berantas Kejahatan Jalanan, Tim Tekab 308 Tak Beri Ruang bagi Kriminal
- Waspada! Modus Penjemputan Palsu, Polda Lampung Imbau Sekolah dan Kantor Lebih Berhati-hati
- Kemenkes Rekomendasi 19 Februari Peletakan Batu Pertama RS M.Thohir
- Respon Cepat Aduan Masyarakat, Polda Lampung Hadirkan Layanan Pengaduan 24 jam
- Polisi Ringkus Pelaku Pencurian Spesialis Barang Berharga di Lingkungan Sekolah
- GML Indonesia Ucapkan Selamat dan Sukses kepada Kadisdik Lampung yang Baru Dilantik
- Pj. Gubernur Lampung Samsudin Lantik 12 Pejabat Eselon II, Ini Nama-Namanya
- Kompak Curi Motor, Dua Sahabat di Bandar Lampung Ditangkap Polisi
Kekayaan Bos Shopee Forrest Li Asal Singapura Anjlok Ratusan Triliun

Berjayanews.com,- Para petinggi induk Shopee, Sea Ltd memutuskan untuk menerima kompensasi. Kekayaan CEO Sea Group Forrest Li anjlok sekitar Rp 241,6 triliun.
Kekayaan pendiri Shopee itu US$ 20,3 miliar (Rp 304,6 triliun), menurut data Bloomberg Billionaires Index pada Agustus 2021. Kini hanya US$ 4,2 miliar (Rp 63 triliun) per 13 September.
Itu artinya, kekayaan bos Shopee melorot US$ 16,1 miliar (Rp 241,6 triliun).
Baca Lainnya :
- 118 UMKM Bawa Produk Unggulan Ramaikan Pesta Rakyat Simpedes Bandar Lampung 2022 0
- Pemilik Jet Pribadi yang Dipakai Brigjen Hendra Cs Terbang ke Jambi Ada Kaitan dengan Mafia Judi 3030
- UU Sisdiknas Diberlakukan, Marzuki Alie Sebut Nadiem Pengkhianat Guru dan Dosen0
- Harta Kekayaan AKBP Dalizon Capai Miliaran, Tiga Aset Tanah Berada di Bandar Lampung 0
- Hacker Bjorka Ungap Data Pribadi Denny Siregar, Netizen Kaget Nomornya Banyak 0
Forrest Li menjadi Orang Terkaya Singapura Berkat Shopee dan Free Fire
Forrest Li menyampaikan, petinggi tidak akan menerima kompensasi. “Ini berlaku sampai perusahaan mencapai swasembada,” kata dia dalam memo internal 1.000 kata kepada staf, dikutip dari VulcanPost, akhir pekan lalu.
Namun yang membuat kekayaan Li melorot bukan karena gaji, melainkan valuasi induk Shopee yang turun. Valuasinya anjlok dari di atas US$ 200 miliar pada Oktober lalu 2021 menjadi hanya US$ 27 miliar.
Berdasarkan prospektus awal perusahaan di situs resmi US Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, Li memiliki 56,12 juta saham biasa Sea Ltd atau setara 20,7% sebelum pencatatan saham perdana alias IPO.
Penurunan harga saham dan valuasi Sea Ltd tentu berpengaruh terhadap kekayaan Forrest Li.
Tahun lalu, bisnis Sea Ltd didukung oleh layanan gim seperti Free Fire dan e-commerce Shopee yang kebanjiran pengguna di tengah kasus Covid-19. Valuasinya pun melonjak.
Gim buatan Garena, Free Fire meraup lebih dari US$4 miliar pada 2021, menurut perusahaan riset Sensor Tower. Namun pendapatannya melorot setelah dilarang oleh pemerintah India pada Februari.
Sedangkan bisnis Shopee tutup di di Prancis dan India pada Maret. Kini, e-commerce asal Singapura ini dikabarkan akan keluar dari Argentina dan menutup operasional lokal di Cili, Kolombia, dan Meksiko.
“Ini karena ketidakpastian makro ekonomi yang meningkat saat ini,” kata Chief Executive Shopee Chris Feng dalam email internal dikutip dari Reuters. “Sea Ltd perlu memfokuskan sumber daya pada operasi inti.”
Sea Ltd yang terdaftar di New York pun memangkas jumlah pekerja di seluruh unit dalam beberapa bulan terakhir. Shopee juga mengumumkan pemutusan hubungan kerja alias PHK di Indonesia.
Hal itu dilakukan setelah perusahaan melaporkan kerugian kuartalan hampir US$ 1 miliar pada April - Juni.
"Nada mereka tidak pernah lebih pesimistis (dari ini)," kata analis utama di DZT Research yang berbasis di Singapura Ke Yan.
Menurutnya, strategi Sea Ltd menggunakan arus kas Garena untuk mengompensasi ‘bakar uang’ Shopee tidak berkelanjutan. (*)