- Unila Tuan Rumah Kongres dan Konfernas PERHEPI ke-XIX
- Rektor Audiensi dengan Menteri Dikti Saintek Bahas Kemandirian Kampus dan Pembangunan RSPTN
- Kepala UPA Perpustakaan Bayzoni Gelar Rakor Perdana
- Rektor Lantik Pejabat Baru Tahap Tiga Berdasarkan Perubahan SOTK
- Panitia Presidium CDOB Kabupaten Cukuh Bandakh Lima Kantongi Legalitas
- Lepas Gelar Kerajaan Kate Middleton Kini Mengabdi untuk Siswa Sekolah Dasar
- Fraksi PKS DPRD Kota Bandar Lampung Minta PGN Bantu Atasi Pemicu Banjir di Panjang
- Agus Djumadi Apresiasi JPO Siger Milenial yang Bisa Jadi Ikon Kota Bandar Lampung
- Buntut Ribut dengan Hotman Paris, Karier Razman Arif Nasution Terancam
- Wiyadi Gelar Sosialisasi PIP di Kemiling, Hadirkan Mantan Anggota DPRD Kota
Lapak Parkir Pasir Gitung Jadi Ajang Komersialiasi Perlapak Dijual Rp2 Juta, Kepala UPT Malah Tidak

Keterangan Gambar : Lapak Parkir Pasir Gitung Jadi Ajang Komersialiasi Perlapak Dijual Rp2 Juta, Kepala UPT Malah Tidak Tahu
Lapak Parkir Pasir Gitung Jadi Ajang Komersialiasi Perlapak Dijual Rp2 Juta, Kepala UPT Malah Tidak Tahu
BANDARLAMPUNG– UPT Pasar Pasir Gintung kini menjadi sorotan terkait dugaan praktik jual beli lapak di area basement pasar yang semestinya digunakan untuk parkir konsumen.
Baca Lainnya :
- BRI CoreLab di UIN Raden Fatah, Dekan Ajak Mahasiswa Upgrade Skill, GM Mednet Promedia Spill Strateg0
- SMAN 10 Bandar Lampung Pungut Iuran Siswa Rp4,2 Juta, LSM Desak APH Usut Penggunaan Dana BOS0
- UPT Pasar Pasir Gintung Lempar Tanggung Jawab Soal Praktik Jual Beli Lapak di Basement0
- Lapor Pak Pj Gubernur !Camat Jatiagung Lampung Selatan dan Antek Anteknya Di Indikasi korupsi.0
- Tim Putri Phinisi Lampung Raih Runner Up di Kejuaraan Nasional Bola Voli U-190
Praktik tersebut memicu pertanyaan tentang pengelolaan pasar yang diduga tidak transparan, Senin (16/12/2024).
Berdasarkan penelusuran awak media di lapak basement parkir Pasir Gintung sebagian sudah dijadikan lapak dan diperjualbelikan ssetiap lapak dijual berkisar Rp 2 juta untuk setiap lapak.
Dari pengamatan awak mediadi basment parkir ada sekitar 30 lapak yang sudah terisi oleh pedagang, padahal semestinya itu adalah lahan parkir.
Setiap pedagang yang berjualan di lapak tersebut setiap hari diwajibkan membar retribusi masing-masing sebesar Rp 20 ribu perpedagang.
Akibat lahan parkir yang dijadikan tempat perjualan, kini lantai 1 dan II yang semestinya menjadi lokasi pedagang malah semakin sepi dan tidak difungsikan.
Saat dikonfirmasi, staf UPT Pasar Pasir Gintung, Yus, beralasan sedang dirawat di rumah sakit.
Ia meminta wartawan langsung konfirmasi ke Kepala UPT, Fauzi.
"Maaf bang, saya lagi di rumah sakit, istri saya sakit dan lagi dirawat di rumah sakit, kalau konfirmasi bisa langsung ke Kepala UPT nya," ucap Yus.
Kepala UPT. Pasar Pasir Gintung, Fauzi yang dikonfirmasi tak bisa memberikan jawaban pasti.
Alih-alih memberikan penjelasan, Fauzi malah menyebut nama Asep sebagai pihak yang bertanggung jawab atas komersialisasi lahan parkir di Pasir Gintung.
"Kalau untuk masalah tersebut, bisa tanya saudara Asep, karena dia yang bertanggung jawab disitu," ucap Fauzi.
Saat ditanya tentang posisi jabatan Asep di UPT. Pasar Pasir Gintung, Fauzi tidak menanggapi, hanya memberikan keterangan bahwa Aseo adalah saudara dari salah satu anggota DPRD Kota Bandarlampung.
"Yang bertanggung jawab itu Asep, dia itu saudara nya Pak Yuhadi," ujar Fauzi.
Sementara itu Asep yang dihubungi mengaku sama sekali tidak tahu soal praktik tersebut.
"Urusan saya apa bang, saya bukan staff di UPT. Pasar Pasir Gintung, jadi saya harus mengkonfirmasi apa," kata Asep.
Dia menegaskan dirinya bukan pegawai UPT Pasar Pasir Gintung dan hanya bertindak sebagai perantara jika ada masalah yang perlu diselesaikan.
"Jangan bawa-bawa orang lain, saya memang saudara nya pak Yuhadi, tapi saya tidak pernah bawa-bawa nama dia dalam kerjaan saya," tegasnya. (*)