- Soal Pungli Koperasi KKLTB, Republik Minta Kejati Turun, Hukum Jangan Tajam ke Bawah Tumpul Ke Atas
- Dekan FK Unila Dr Evi Kurniawati Ambil Sumpah 33 Dokter Baru, Prof Lusmeilia Pesan Jaga Nama Unila
- Wahyuni Safitri Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Unila Akan Kuliah Satu Semester di IPB Lewat PMM
- Gelar Kuliah Kebangsaan Bela Negara Bersama Kemhan, Unila Hadirkan Kolonel Mar Rachmat Djunaidy
- 857 Atlet Ramaikan Kejuaraan Renang Rektor Unila Cup National Open Championship
- Mashurio Amirul Huda Mahasiswa Prodi Tekhnik Unila Lolos Magang di Kementerian PUPR Palembang
- 2.500 Mahasiswa Unila Kirab Bendera Merah Putih Sepanjang 2.000 Meter
- Mahasiswa FH Unila Roberta RP Situmorang Ikuti Program PMM di UNPVJ
- Salsabilla Muvita Mahasiswa FMIPA Unila Terpilih dalam Program PMM di UGM
- 4 Mahasiswa Unila Olah Limbah Zat Warna Berbasis Polyeugenol Cegah Limbah Berbahaya Bagi Lingkungan
Oknum Polisi Polda Kalimantan Tengah Tewas Dikeroyok Warga Setelah Minta Jatah Uang dan Sabu

Keterangan Gambar : Foto Ilustrasi : Oknum Polisi Polda Kalimantan Tengah Tewas Dikeroyok Warga Setelah Minta Jatah Uang dan Sabu
Berjayanews.com,- Seorang oknum anggota Polisi Aipda Andre Wibisono tewas dikeroyok di Kampung Narkoba atau Kampung Ponton, Palangkaraya, Jumat (2/12/2022).
Pengeroyokan terhadap korban berawal saat ia meminta setoran uang dan sabu.
Pada lokasi pertama didatangi, korban sudah menerima uang dan sabu sebanyak 0.5 gram.
Baca Lainnya :
- Senat Unila Gelar Rapat Penetapan Calon Rektor Unila 0
- Dua Pelajar SMA Korea Utara Dihukum Mati Gegara Nonton dan Sebarkan Drama Korea 0
- Tim Opal PLN UP3 Tanjung Karang Diduga Intimidasi Pelanggan, Tomi Akan Lapor YLKI dan Menteri 0
- Yudo Margono Komitmen Reformasi Birokrasi dan soal Penegakkan HAM dan Hukum di Papua0
- Modal Foto Bareng Gubernur Sumsel Herman Deru, Her Tipu Juansyah Jaya Rp 675 Juta0
Meski sudah mendapatkan jatah uang dan sabu, namun korban yang bertugas di Biddokkes Polda Kalimantan Tengah, tetap marah-marah hingga membuat beberapa orang geram.
Kemarahan korban tak berhenti di lokasi pertama. Ia masih marah saat menuju ke lokasi kedua.
Sehingga terjadi perang mulut antara korban dengan sekelompok orang yang berada di Lokasi.
Akibatnya perkelahian pun tidak terhindari. Melihat ada perkelahian, belasan rekan yang bersama korban lantas membantu mengeroyok Aipda Andre.
Sehingga akhirnya Aipda Andre tersebut terpojok dan masuk kedalam rawa berair.
Tidak berhenti di situ, pelaku justru terus mengejar korban yang sudah berada di rawa berair, memukul korban menggunakan kayu dan palu.
Bahkan, salah satu pelaku menembak korban menggunakan senjata jenis air soft gun sebanyak lima kali hingga mengenai bagian kepala korban.
Setelah itu para pelaku meninggalkan korban sudah tidak berdaya di dalam rawa berair.
Korban lantas dibantu oleh warga setempat, untuk segera dilarikan ke rumah sakit.
Namun nyawa korban sudah tidak bisa diselamatkan saat perjalanan menuju Rumah sakit Bhayangkara Palangkaraya.
Menurut hasil pemeriksaan di RS Bhayangkara Palangkaraya, korban meninggal dunia saat akan dibawa ke RS.
Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa mengatakan, korban meninggal dunia setelah dikeroyok secara sadis oleh belasan orang di Kampung Narkoba.
Polisi telah menangkap delapan pelaku.
"Dari keterangan para pelaku dan saksi, delapan orang pelaku yang sudah kita amankan, ditambah dari saksi yang ada, sudah didapatkan kronologis awal," kata Kombes Budi Santoso.
"Hasil visum dan otopsi, ada dua proyektil yag bersarang pada bagian leher dan telinga kanan, serta pukulan di bagian belakang kepala sebelah kanan, menjadi penyebab korban meninggal dunia", tambah Budi.
Mengenal Kampung Narkoba di Palangkaraya
Kampung Ponton adalah permukiman padat penduduk di Kelurahan Pahandut, Kota Palangkaraya.
Kampung tersebut dikenal sebagai Kampung Narkoba karena menjadi salah satu kawasan dengan peredaran narkotika jenis sabu tertinggi di Kota Palangkaraya.
Untuk mencapai sarang peredaran sabu di Kampung Ponton, hanya bisa melewati akses jalan yang sempit dan hanya bisa dilalui kendaran roda dua.
Selain tak semua orang bisa masuk ke kawasan tersebut karena terdapat pos pantau dibeberapa titik yang dijaga.
Sehingga terpantau siapa saja yang masuk ke kawasan tersebut.
Tak hanya pos pantau. Di sarang narkorba tersebut juga dilengkapi loket untuk membeli sabu.
Di loket tersebut terdapat tulisan tarif harga per paket sabu.
Selain itu di wilayah tersebut juga disediakan tempat untuk konsumsi sabut.
Selain itu tak sedikit kasus peredaran narkotika di kawasan tersebut yang berhasil diungkap oleh pihak kepolisian. (sumber tribunnews.com)