- Lapor Pak Bupati!! Camat Jatiagung Diduga Keras Tilep Sisa Dana Anggaran Jati Agung Expo Dan Musrenb
- Tindakan Tegas Kepolisian Di perlukan Untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat
- Hari Anti Korupsi, Walikota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana : Dihari Anti Korupsi 2024.
- Tajib, Adik Kandung Gus Miftah Ungkap Kehidupan Masa Kecil Mereka yang Memprihatinkan
- Sisa Anggaran Kegiatan Jati Agung Fair 2024 Dipertanyakan, Camat Firdaus Adam Belum Komentar
- Polda Lampung Akan Siapkan Pengamanan Maksimal Jelang Nataru 2024-2025
- Walikota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana Resmi Membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bola Voli U-19
- Handitya Narapati SZP Sosialisasi Pedoman Ideologi Pancasila ke Masyarakat
- Pastikan Kondusifitas dan Keamanan, Kapolda Lampung Tinjau Lokasi Rekapitulasi Suara Pilgub 2024
- Jaga Kelancaran Rapat Pleno KPU, Polda Lampung Siapkan Pengamanan Maksimal
Polisi Ungkap Peran Adhi Kismanto Pegawai Komdigi yang Atur Situs Judol Ternyata?
Keterangan Gambar : Adhi Kismanto Pegawai Komdigi yang Atur Situs Judol di Kominfo
BERJAYANEWS.COM,- Polisi mengungkapkan tersangka Adhi Kismanto (AK) alias Fallen berinisial disebut punya peran penting memblokir website judi online (judol).
Baca Lainnya :
- Harga Naik dan Potensi Produksi Tinggi, PTPN I Regional 7 Gaspoool0
- Danbrigif 4 Mar BS Berikan Arahan kepada Tamtama Remaja Angkatan XLIII II0
- Bank Mandiri Gelar Interview Calon Pimpinan Daerah Khusus di Unila0
- LPPM Serahkan Produk Hasil Penelitian Dosen Teknis kepada Masyarakat Desa Trimulyo0
- Program Studi S-1 Fisika FMIPA Gelar Asesmen Lapangan0
Adhi Kismanto atau AK bahkan memiliki kewenangan mengatur buka-tutup blokir website judol.
"Bahwa tersangka AK betul-betul memiliki kewenangan untuk mengatur pemblokiran website perjudian online," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (6/11/2024).
Sosok AK pernah mendaftar seleksi sebagai teknisi di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada 2023, tetapi tidak lolos. Anehnya, AK justru malah dipekerjakan dan memiliki kewenangan untuk buka-tutup akses blokir judi online.
"Faktanya tersangka AK kemudian dipekerjakan dan diberikan kewenangan untuk mengatur pemblokiran website perjudian online," imbuhnya.
Selain AK, Wira menyebutkan dua tersangka lain yang berperan mengendalikan mafia akses judi online, yakni AJ dan A. Mereka memiliki 'kantor satelit' di Ruko Galaxy, Bekasi, dengan mempekerjakan 12 karyawan yang terdiri atas 8 orang operator dan 4 orang administrator.
"Adapun tugas daripada karyawan sebanyak 12 orang tersebut adalah untuk mengumpulkan list atau daftar web judi online," imbuhnya.
Para tersangka ini memiliki daftar (list) website judi online yang kemudian nantinya difilter oleh tersangka AJ. Penyaringan website judi online ini dilakukan dengan menggunakan akun Telegram milik tersangka AK.
"Daftar ataupun list web judi online yang telah dikumpulkan difilter oleh saudara AJ dengan menggunakan akun Telegram milik AK, agar website yang telah menyetorkan uang," imbuhnya.
Website judi online yang sudah 'terdaftar' di mereka ini akan menyetorkan uang setiap dua minggu sekali. Jika tidak mengikuti peraturan tersebut, situs judi online tersebut akan dikeluarkan.
"Yang mana uang tersebut sudah disetor setiap dua minggu sekali akan dikeluarkan dari list tersebut," ujarnya.
"Setelah list website yang sudah dibersihkan, maka AK akan mengirim daftar web ataupun list web judi online tersebut kepada tersangka R untuk dilakukan pemblokiran," tambahnya. (*)