PTPN I dan PTPN IV Salurkan Dana CSR untuk Renovasi 15 Rumah Tak Layak Huni di Lampung Selatan

By Ony 29 Nov 2024, 14:37:10 WIB Lampung Selatan


Keterangan Gambar : PTPN Group telah melaksanakan penyaluran program CSR/TJSL dalam bidang sosial dan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian perusahaan terhadap peningkatan kondisi sosial masyarakat di wilayah kerja. Dalam hal ini, PTPN I dan PTPN IV Regional 7 membiayai renovasi 15 rumah tidak layak huni di Kabupaten Lampung Selatan. Penyerahan dana hibah senilai Rp300 juta (Rp20 juta per rumah) berlangsung di Kantor Regional 7 di Bandar Lampung pada Senin, 25 November 2024.


BERJAYANEWS.COM– PTPN Group telah melaksanakan penyaluran program CSR/TJSL dalam bidang sosial dan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian perusahaan terhadap peningkatan kondisi sosial masyarakat di wilayah kerja. Dalam hal ini, PTPN I dan PTPN IV Regional 7 membiayai renovasi 15 rumah tidak layak huni di Kabupaten Lampung Selatan.

Penyerahan dana hibah senilai Rp300 juta (Rp20 juta per rumah) berlangsung di Kantor Regional 7 di Bandar Lampung pada Senin, 25 November 2024.

Baca Lainnya :

Dalam acara sederhana tersebut, Kepala Bagian Pengadaan dan Teknologi Informasi Agus Faroni mewakili manajemen PTPN I dan IV menyerahkan dana secara simbolis.

Dana dari Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL/CSR) ini diterima oleh Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Pemkab Lampung Selatan, Aflah Efendi, yang didampingi Kepala Bappeda Aryan Saruhian dan beberapa pejabat lainnya. Dari PTPN IV Regional 7 hadir Kabag Sekretariat dan Hukum, Syafi'i Ritonga, serta beberapa pejabat utama lainnya.

Agus Faroni menjelaskan, sebagai perusahaan negara yang beroperasi berdampingan dengan masyarakat, PTPN memiliki tanggung jawab sosial dan moral untuk berperan sebagai solusi bagi lingkungan sekitar. Ia menambahkan bahwa setiap bantuan yang diberikan selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah setempat untuk memastikan ketepatan sasaran serta kesesuaian dengan kebutuhan yang paling mendesak.

“Beberapa kali kami berdiskusi dengan Pak Bupati, beliau sangat serius dalam membantu masyarakat keluar dari kemiskinan ekstrem. Salah satu program yang dijalankan adalah swasembada rumah atau bedah rumah, yaitu merenovasi rumah-rumah warga yang tidak layak huni. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung program ini,” kata Agus Faroni.

Program bedah rumah ini dianggap penting karena rumah merupakan tempat kembalinya individu dan keluarga. Agus menekankan bahwa rumah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk membangun relasi keluarga, yang pada gilirannya dapat menghasilkan individu-individu yang matang secara spiritual, mental, kecerdasan, dan kemampuan.

“Kita semua merasakan bagaimana rumah itu menjadi tempat berlindung dari pengaruh luar. Meskipun tidak mewah, kebutuhan papan ini harus memberikan rasa aman, nyaman, dan hangat untuk membangun hubungan antar anggota keluarga. Ini adalah alasan mengapa kami berkomitmen mendukung program ini. Semoga bantuan ini membawa manfaat dan berkah bagi kita semua,” ujar Agus.

Agus melanjutkan, pihaknya membiayai renovasi 15 rumah yang tersebar di enam kecamatan sekitar kebun-kebun perusahaan, yakni Kebun Bergen, Kebun Pematang Kiwah, Kebun Rejosari, dan Kebun Kedaton.

Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Pemkab Lampung Selatan, Aflah Efendi, mengungkapkan terima kasih kepada PTPN I dan PTPN IV Regional 7 atas bantuan yang diberikan. Ia menambahkan bahwa Pemkab Lampung Selatan sangat memperhatikan upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem, salah satunya dengan memperbaiki rumah-rumah tidak layak huni.

“Program bedah rumah telah menjadi perhatian kami. Pada 2017, terdapat sekitar 13.000 rumah tidak layak huni di Lampung Selatan, dan saat ini jumlah tersebut telah berkurang menjadi sekitar 4.900 rumah. Selain anggaran dari APBD, kami juga menggandeng pihak lain untuk turut berkontribusi, termasuk PTPN, yang saat ini menjadi penyumbang terbesar. Semoga tahun depan lebih banyak lagi rumah yang bisa direnovasi,” kata Aflah.

Aflah menjelaskan bahwa dalam mekanisme distribusi dana, setiap rumah akan menerima dana sebesar Rp20 juta, yang akan dibagi menjadi dua peruntukan: Rp17,5 juta untuk pembelian bahan bangunan, dan Rp2,5 juta untuk tenaga kerja. Dana untuk bahan bangunan akan langsung ditransfer ke toko bangunan yang telah disepakati, dan bahan-bahan yang dibutuhkan akan dikirim langsung.

Aflah juga yakin bahwa dana yang dialokasikan cukup untuk merenovasi rumah sederhana dengan standar minimal. Selain itu, ia menyatakan bahwa nilai dana tersebut akan meningkat berkat gotong royong masyarakat, yang akan membantu baik dalam bentuk tenaga kerja maupun bahan-bahan tambahan.

 

“Alhamdulillah, masyarakat kami masih menjaga semangat gotong royong, terutama dalam kegiatan seperti membangun rumah. Biasanya, dana Rp20 juta itu akan bertambah nilainya karena bantuan dari tetangga dan saudara. Kami akan terus memperkuat rasa kebersamaan ini,” ujar Aflah. (yadi)

 



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Loading....