- Hadiri Acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Kec. Sidomulyo, Egi Mengungkapkan Rasa Bahagianya
- Senam OK GAS di Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan, Di Buka Secara Resmi Oleh Egi dan Istri Zita Anj
- Egi Bertemu Dengan Para Nelayan Pantai Titian Mutiara Kec Rajabasa, Para Nelayan Tak Meminta Apapun
- Egi Bersama Istri Tercinta Zita Anjani Senam \"OK GAS\" Bersama Ratusan Masyarakat Kecamatan Kaliand
- Pengadaan PPPK Kota Bandarlampung Diduga Bermasalah, Pegawai Sat Pol PP Akan Demo
- Kisah Reza Permadi yang Sukses Kembangkan Potensi di Desa Wisata di Indonesia
- Dituding tak Berizin Manager Karaoke De Amore Menyatakan Bahwa De Amore Lengkap Semua Perizinannya
- Kapolda Lampung Berikan Penghargaan Untuk Bripka Rico
- Polisi Kembali Tangkap Pelaku Pembubaran Diskusi Di Kemang
- Kapolri Berikan Penghargaan Untuk Bripka Rico Polisi Lampung yang Ringkus Komplotan Pencuri Motor
PTPN I Regional 7 Buka Peluang Investasi Wisata Pantai Teluk Nipah Punya Panorama Indah
Keterangan Gambar : PTPN I Regional 7 Buka Peluang Investasi Wisata Pantai Teluk Nipah Punya Panorama Indah
LAMPUNG SELATAN, BERJAYANEWS.COM,- PTPN I Regional 7 buka kerja sama untuk berinvestasi pada Pantai Teluk Nipah dan Pantai Sudul.
Terletak di Kalianda, Lampung Selatan, pantai tersebut memiliki pemandangan perbukitan menghadap Selat Sunda.
Baca Lainnya :
- Tuhu Bangun Ajak Jurnalis Bersinergi Kembangkan Perusahaan PTPN 1 Regional 70
- PN Kalianda Gelar Konstatering Lahan PTPN I Regional 7 di Afdeling V Rejosari0
- Unila Gelar Lomba Memasak Peringati Dies Natalis ke-590
- Unila Panen Raya Sayuran Sambut Dies Natalis ke-590
- Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana Membuka Acara Konsultasi Publik 1 Penyusunan Matek Dan Ranada RDT0
Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun mengatakan, pihaknya membuka diri kepada para pihak untuk bekerja sama memanfaatkan aset itu untuk pariwisata.
Pernyataan itu disampaikan Tuhu saat menginspeksi lahan Afdeling 5 Kebun Bergen itu, Sabtu (7/9/24).
Tuhu mengatakan, Afdeling 5 yang merupakan kebun karet seluas 820 hektare itu berbatasan dengan laut dengan garis pantai sepanjang 3000 m (3 km).
Lahan di sisi pantai yang menghadap ke sisi Selat Sunda dan lauran bebas itu konturnya berbukit dan membelimbing sehingga memiliki panorama dan view yang indah dan menantang.
“Kami biasa menyebut Pantai Teluk Nipah dan Pantai Sudul. Posisinya di kaki perbukitan dengan akses seperti jurang belimbing. Ini perpaduan yang sangat menarik, terutama untuk adventure tourism atau wisata adventure."
"Untuk sauna alam berjemur di pasir pantai, paralayang, lapangan golf, resort, dan hotel serta perkempingan."
"Dalam rangka Program Optimalisasi Aset Perusahaan dan peningkatan perekonomian masyarakat sekirar sehingga di pandang penting melakukan pola kerjasama dengan membuka kesempatan investor untuk kerjasama,” kata Tuhu Bangun.
Tuhu Bangun mengatakan, langkah ini sesuai dengan roadmap strategi bisnis PTPN III Holding sebagai pemegang saham.
Ia menambahkan, pembentukan tiga Subholding di PTPN Group berdasarkan komoditas telah memberi mandat kepada PTPN I sebagai Subholding Supporting Co yang kaya dengan aset di seluruh Indonesia dengan konsentrasi ke rupa-rupa bisnis model sehingga memberikan ruang kepada Regional 7 untuk meluaskan bidang bisnis yang sesuai peruntukannya dan menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
“PTPN I sebagai Subholding Supporting Co diberi mandat untuk mengembangkan bisnis non komoditas, termasuk bidang hospitality."
"Pariwisata adalah salah satunya. Jadi, kami sangat antuasias dan serius mengundang investasi untuk bekerja sama mengembangkan kawasan Teluk Nipah ini,” kata dia.
Soal konsep kerjasama, Tuhu Bangun menyebut pihaknya sudah memiliki panduan lengkap yang bisa segera dioperasionalkan
Lebih lanjut, kata dia, selain menjadi bagian dari bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak, model pengelolaan aset ini harus memiliki nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Misalnya, pengembangan UMKM dan lain yang tentunya ada income untuk pemerintah setempat dan dalam rangka kemaslahatan bangsa.
Secara umum Tuhu menyebut kawasan pantai yang memiliki askes sekira 8 KM dekat dengan Tol Trans Sumatera itu sangat potensial.
Selain keindahan dan eksotisme pemandangan, secara geografis sangat strategis karena tak jauh dari Jakarta, Bandar Lampung, dan dalam lintasan wisata masyarakat Sumatera Selatan.
Hal ini pun menunjukkan bahwa aset tersebut memiliki peluang ekonomi yang sangat potensial.
Namun demikian, Tuhu Bangun menyatakan tidak akan gegabah dalam menentukan dengan siapa pihaknya akan bekerja sama.
Ia berkomitmen akan melakukan kajian mendalam dan konprehensip tentang potensi, proyeksi, dan tantangan dari setiap proposal bentuk bisnis yang diajukan.
Kerjasama akan mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan, pembangunan, pengelolaan, hingga dampaknya kepada lingkungan.
“Aset yang luas biasa bagus ini memang potensi yang besar, tetapi dalam pengelolaannya juga akan penuh tantangan. Jadi, kami harus pastikan calon investor itu benar-benar memahami landasan dan filosofi kemanfaatan aset ini."
"Kami harus mempertimbangkanya secara komprehensif sehingga kebijakannya mengadopsi prinsip sustainable dan berwawasan ke depan,” kata dia.
Perencanaan yang komprehensif dan simultan, menurut Tuhu Bangun sangat penting karena di lokasi itu pihaknya memiliki lahan yang cukup luas untuk dikembangkan ke bidang lain.
“Perencanaan itu sangat penting dan harus mempertimbangkan berbagai aspek. Lahan kami 820 hektare, ada kebun karet, ada deposit batu, ada pantai, dan lainnya. Jadi, sangat mungkin ke depan kami buka investasi untuk pengembangan jenis usaha lain."
"Nantinya bisa jadi kawasan wisata terpadu dan menjadi destinasi wisata nasional, bahkan dunia. Ini akan menjadi simpul pertumbuhan ekonomi baru di Lampung,” kata dia. (rls)