Sosok Jenderal Pieter Sambo, Ayah Irjen Ferdy Sambo, Gagal Jadi Kapolri & Pengagum Jenderal Hoegeng

By Ony 22 Jul 2022, 20:20:17 WIB Nasional


Keterangan Gambar : Kolase Istimewa

Berjayanews.com,- Profil biodata Pieter Sambo perwira tinggi polisi yang batal jadi Kapolri di era Presiden Soeharto, dan pengagum Jenderal Hoegeng Imam Santoso.

Sosok Mayjen Pieter Sambo sempat dikait-kaitan dan disebut ayah dari Irjen Ferdy Sambo mantan Kadiv Propam Mabes Polri yang tersandung kasus penembakan ajudannya, Brigadir J di rumah dinas kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. 

Faktanya, antara Pieter Sambo dengan Ferdy Sambo bukanlah ayah dan anak.

Baca Lainnya :

Sambo sendiri merupakan salah satu nama marga di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. 

Pieter Sambo dikenal sebagai perwira intelijen Polri yang berlatar belakang Satuan Pelopor Brimob.

Almarhum Mayor jenderal (Sekarang Inspektur Jenderal) polisi itu pensiun di tahun 1991.

Meyjen Pieter Sambo ternyata juga sangat dekat dengan mantan panglima ABRI (1983-1988) Jenderal LB Moerdani.

Mayjen Pieter Sambo pernah menjadi Kapolda Sumatera Utara (1984-1986) lalu Kapolda Irian Jaya, di masa LB Moerdani jadi panglima TNI yang saat itu masih membawahi kepolisian.

Dia perwira intelijen yang tahu banyak soal banyak hal strategis di negeri ini.

Ekonomi, keuangan, politik, pemerintahan, hukum, hingga seluk-beluk perbankan negeri.

Pieter juga sangat mengagumi sosok Jenderal Hoegeng Imam Santoso ( 1921 – 2004).

Ada yang sangat menarik dari seorang Jenderal Pieter Sambo.

Dalam kariernya pernah menimbal ilmu inteljen di KGB Uni Soviet, dan Mossad, tak kalah lagi, LB Moerdani mengirim belajar inteljen di CIA Amerika.

Dia sangat mahir berbahasa Inggris, dan lancar berbahasa Rusia.

Pieter Sambo adalah seorang jenderal cerdas.

Ia juga merupakan ayah dari Irjen Ferdy Sambo, Kadiv Propam Polri saat ini.

Dia lama di Amerika menimba ilmu intelijen, sehingga bahasa Inggris beliau bisa dengan aksen East Coast dan West Coast.

Pieter Sambo juga pernah dipromosi sebagai Kapolri di jamannya.

Saat itu Menhankam Pangab, LB Moerdani.

Surat pengangkatannya sudah ada di meja kerja Jenderal TNI dan siap meneken surat Tugas Sambo sebagai Kapolri.

Tiba-tiba dia mendapat telepon dari Cendana, kediaman Presiden Soeharto.

Batallah dia menjadi Kapolri.

Pak Harto Menunjuk Jenderal Mohammad Sanoesi sebagai Kapolri (1986-1991).

Setelah SK Mohomad Sanoesi diterbitkan, LB Moerdani menghubungi Mayjen Pol Pieter Sambo.

Dari ujung telepon, "Piet Kamu nggak bisa jadi Kapolri, karena kamu dari minoritas" sudahlah... !” (Joe/ dan dari berbagai sumber)




Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.