- Heboh, Tim 01 Nanang - Antoni Ancam Pendukung 02 Via Whats App
- Bravo! Ditreskrimum Polda Lampung Kembali Gulung Bandar Judi Togel
- Waspadai Bahaya Judi, Polisi Tangkap Dua Pelaku Perjudian di Bandar Lampung
- Upaya Penyelundupan 159 Kilogram Ganja Asal Padang Digagalkan Polda Lampung
- Kejati Lampung Geledah BUMD LEB yang Terlibat Korupsi PI dengan Temuan Mengejutkan
- Kasus Korupsi Dana PI BUMD LEB Diduga Libatkan Orang Kuat, Disebut Ada Adik Ipar Mantan Gubernur
- FKIP Unila Sambut Mahasiswa Program SEA Teacher 2024 dari Philipina
- Polisi Imbau Pengendara Waspada Saat Parkir di Rest Area SPBU
- Polisi Ungkap Peran Adhi Kismanto Pegawai Komdigi yang Atur Situs Judol Ternyata?
- Harga Naik dan Potensi Produksi Tinggi, PTPN I Regional 7 Gaspoool
Gunung di Bawah Laut
TNI Angkatan Laut Menemukan 6 Gunung di Bawah Laut Banda, Simak Penjelasannya
Keterangan Gambar : Gunung Api Bawah Laut Banda
Hidro Oseanografi TNI Angkatan Laut menemukan 6 gunung di bawah air di Laut Banda kepulauan Maluku.
Ketinggian gunung-gunung ini bahkan melebihi 3000 meter atau artinya ini setara dengan Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa.
Baca Lainnya :
KRI Spica 934 adalah salah satu kapal yang kerap digunakan oleh pusat hidro oseanografi TNI Angkatan Laut dalam berbagai ekspedisinya.
Komandan pusat hidro oseanografi TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Nur Hidayat menjelaskan seperti apa sebenarnya penemuan enam gunung di bawah air ini.
“Sebenarnya enam Gunung ini kita bisa temukan karena ada peralatan baru di kapal ini kapal ini kan baru tahun 2016 datang ke Indonesia.
Sehingga kita mulai dari ekspedisi pelayaran untuk melaksanakan survei mulai dari situ kita bisa mendapatkan di kedalaman sampai 4000-5000-6000 meter.
Sehingga kita coba bersama-sama peneliti yang lain untuk bisa bersama-sama melihat.
Ternyata kita bisa mendapatkan gunung di bawah laut Banda karena memang kita namakan ekspedisi Jalan Citra 2 di Banda dan di situ ada enam gunung yang memang akhirnya para peneliti makin semangat.
Biasanya kita tidak pernah tahu di peta itu tidak ada gunung ternyata di peta yang baru karena kita temukan itu ada gunung ini hidup atau tidak.
Nah bagaimana cara tahu hidup atau tidak para peneliti yang tahu ada beberapa orang yang mengerti tentang itu kalau gunung berapi kemudian masih aktif maka dipermukaannya itu ada apanya.
Walaupun di dasar laut dia tahu terus akhirnya memerintahkan komandan KRI itu balik lagi.
Supaya bisa dilihat dapat dua kali sapuan tiga kali sapuan yakin di situ ada benda-benda yang menurut dia ini ada batu-batu yang memang Gunung itu hidup.
Kemudian ada binatang-binatang yang hidup dan di kedalaman tidak sampai lebih dari 400 ya jadi masih 300 Anehnya di tempat lain itu kedalaman bisa sampai 4000 di situ 300 kan aneh saja.
Artinya di situ ada gunung yang tinggi kemudian Gunung itu hidup artinya ini yang kita temukan satu dulu karena yang paling tinggi yang membuat kita itu makin senang untuk terus bersama-sama teliti.
Ada penelitian sebelumnya di jalan Citra 1 di Selat manipa itu berupa kaldera kaldera itu seperti yang di Bromo itu ya ada puncak satu kemudian yang lain itu pasir.
Berarti ada gunung yang pernah meletus di situ kemudian tinggal menyisakan satu seperti juga Anak Krakatau dulu.
Ada gunung Krakatau terus meletus tinggal satu nah di sampingnya ini ada gunung masih besar seperti itu dan ada dari ITB menyampaikan bahwa dari Rangkaian gunung itu ada 6 1 2 3 4 sejajar kebetulan ini di sampingnya sudah Ring of Fire.
Jadi kalau selama ini ada getaran-getaran gempa di Ambon itu getaran-getaran gempa vulkanik bukan tektonik. Itu yang selama ini di khawatirkan oleh masyarakat Ambon sendiri."