- Koruptor Retribusi Sampah DLH Bandar Lampung Dihukum Berat Sahriwansyah Belum Balikan Rp1,7 Miliar
- Eksekusi Lahat di Kecamatan Anak Tuha Lampung Tengah Ricuh, Polisi Amankan 7 Warga Bawa Sajam
- WLC Kirim 33 Unit Jeep Eks Perang Dunia ke-2 di Jamnas American Jeep Willys Subang Jawa Barat
- Kinerja Dirut RSUDAM Disorot, Republik Minta Gubernur Arinal Evaluasi dan Copot Lukman Pura
- Kecanduan Judi Slot Mahasiswa Darmajaya Buat Laporan Palsu Ngaku Dibegal di Sukarame Rugi Rp26 Juta
- Mantan Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan Jadi Tersangka, Usai Diperiksa Langsung Pakai Baju Orange
- Korban Kebakaran Dapat Bantuan Wali Kota Eva Dwiana Rp 10 Juta, Sama Camat Uangnya Disuruh Balikin
- Mak Ganjar Hadirkan Senam Jantung Untuk Jaga Kesehatan Ibu-Ibu Pringsewu
- Kuasa Hukum Rico Julian Bantah Kliennya Aniaya Remaja Pakai Senpi, Pertimbangkan Ambil Langkah Hukum
- Dituduh Intimidasi Remaja Pakai Senpi, Ketua DPC Partai Gerindra Pesawaran Rico Julian Buka Suara
Ungkap Kasus Pelaku Perampokan BRI Link Way Bungur, Berawal Sandal Jepit dan Proyektil
4.jpg)
BERJAYANEWS.COM- Penangkapan tersangka pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap karyawati BRI Link di Way Bungur, menyisakan cerita tersendiri.
Menurut Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, Akp Ferdiansyah penangkapan pelaku bermula dari TKP penembakan, pada 21 Januari 2022, pukul 17.20 WIB sore hari, polisi langsung menuju ke TKP.
"Awalnya kami olah TKP, disitu kami mendapatkan beberapa bukti ada sendal jepit swalow warna putih hijau sebelah kiri dan proyektil yang menyasar ke rumah warga," ujar Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, Akp Ferdiansyah dikutip dari Tribunlampung Kamis (3/2/2022).
Baca Lainnya :
- Pelaku Perampokan BRI LINK Lampung Timur Ditangkap, Pelaku Tewas di Rumah Sakit 0
- Gagal Tangkap Satono, Kejari Bandar Lampung Bentuk Tim Buru Aset Almarhum0
- Mantan Bupati Lampung Timur Satono Meninggal Dunia0
Dari penemuan itu, polisi melakukan penyisiran serta mengumpulkan saksi di sekitar lokasi.
"Dari situ kami dapat informasi kalau pelaku kabur ke salah satu desa yang berada di kecamatan Way Bungur," ungkapnya.
"kami telusuri lagi dan wawancara saksi yang ada di salah satu tempat dan ada info kalau pelaku melakukan transit di salah satu rumah disana," sambungnya.
Dari informasi yang didapat, polisi melanjutkan penelusuran dan akhirnya ditemui rumah yang menurut informasi, jika rumah itu pernah ada yang menunggu namun sudah lama kosong.
"Kami meminta pendampingan dengan kepala desa setempat untuk mengecek rumah tersebut dan akhirnya dari rumah ini kami temukan beberapa petunjuk awal, tentang keberadaan pelaku," ungkap Akp Ferdiansyah.
Adapun petunjuk itu, mulai dari sendal jepit berwarna putih hijau sebelah kanan yang sama persis dengan yang ada di lokasi kejadian, celana yang masih lembab atau basah, dan juga helm pink.
"Dari sini titik awal kami bisa mengidentifikasi pelaku. Selain itu kami mendapatkan informasi identitas pelaku yang mengarah ke Oku Timur. Lalu dari sini, kami melakukan pengejaran ke Oku timur," bebernya.
Berangkat Menuju Oku Timur
Dari informasi yang seadanya, polisi meluncur menuju ke lokasi persembunyian pelaku di Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan.
Pihak Polres Lampung Timur, berangkat ke Oku dengan berkoodinasi dengan Polres Oku Timur dan mendapatkan informasi dari keluarganya di sana dan langsung menuju TKP penangkapan pelaku.
"Awalnya kami telusuri dari gang ke gang, dan saya langsung menemukan jejak ban motor di salah satu jalan tanah yang tidak pernah dilewati kendaraan. Dari jejak ini kami lakukan pencarian sampai akhirnya kami menemukan rumah pelaku," kata AKP Ferdiansyah.
"Saat melakukan penggerebekan dan penangkapan terhadap pelaku inisial A ini, pelakumelakukan perlawanan aktif kepada anggota," lanjutnya.
Diketahui, pelaku memiliki tiga senjata api rakitan.
Dua senjata api di kedua tangannya, satu lagi di pinggang pelaku.
"Pelaku melakukan penembakan ke arah anggota 7 sampai 10 kali, bahkan kami sudah melakukan tembakan peringatan, tapi tidak diindahkan pelaku, pada akhirnya terjadilah baku tembak," paparnya.
Pada akhirnya, karena pelaku melakukan perlawanan ke anggota dan membahayakan, maka polisi melakukan tindakan terukur dan terarah kepada pelaku dan pelaku tewas dengan satu tembakan di salah satu bagian tubuhnya.
Dari baku tembak tersebut, anggota kita tidak ada yang terluka sama sekali.
"Diketahui, pada saat penangkapan ke pelaku, pelaku baru saja selesai melakukan pesta narkoba jenis sabu. Karena efek tersebut, tingkat kewaspadaan pelaku lebih tinggi dan sikapnya lebih agresif makanya sampai melakukan penembakan tersebut," tutup Akp Ferdiansyah. (sumber tribunlampung)