BERJAYANEWS.COM,- Ketua Umum Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Provinsi Lampung, Andi Achmad Sampurna Jaya, buka suara terkait polemik royalti atas lagu-lagu yang tengah viral.
Mantan Bupati Lampung Tengah ini menilai, penerapan royalti terhadap sejumlah tempat usaha masih kurang bijak dan tidak tepat.
“Ini saya rasa penempatannya kurang pas. Royalti itu memang baik karena bisa mengangkat harkat dan martabat pencipta lagu. Tapi harus ada klasifikasi, jangan semua kena royalti,” ujar Andi Achmad saat diwawancarai wartawan berjayanews.com di kediaman pribadinya, Kedamaian, Selasa (26/8/2025).
Andi yang pernah menjabat sebagai Ketua Kreativitas Cipta Indonesia (KCI) menambahkan, salah satu kebanggaan seorang seniman adalah ketika lagu ciptaannya bisa populer dan dinyanyikan masyarakat luas.
“Kalau lagu kita dinyanyikan orang, itu sebuah kebanggaan. Tapi kalau belum apa-apa sudah dipasang tarif, ya bagaimana?” tegasnya.
Andi berharap, pengenaan tarif royalti dapat dikaji lebih bijak dan tidak diterapkan secara menyeluruh pada semua lagu.
Selain berbicara soal royalti, Andi juga menyinggung pentingnya pelestarian budaya dan kesenian daerah Lampung.
Ia berpesan kepada generasi muda serta para seniman Lampung untuk terus melestarikan budaya melalui karya, salah satunya lewat lagu daerah.
“Kita harus membiasakan dengan budaya kita. Misalnya, seluruh kafe dan restoran wajib memutar lagu-lagu Lampung,” pungkas pria kelahiran 2 September 1949. (Frd)
