JAKARTA, BERJAYANEWS.COM — Dua pelajar asal Papua, Franciscus Sakfiris Pahabolisage dan Stincek Laramiapa, menyatakan kebanggaannya bisa menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, bersama Presiden RI Prabowo Subianto.
Franciscus, yang merupakan utusan dari Provinsi Papua Pegunungan dan pelajar SMA Negeri 1 Wamena, mengaku sangat senang dapat berpartisipasi langsung dalam momen bersejarah tersebut.
“Tentu sangat senang, bahagia karena dulu cuma bisa lihat di televisi, HP, tapi sekarang bisa lihat depan muka langsung. Dan di situ sangat bahagia karena menjadi kesempatan buat saya,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Pelajar asal Papua Tengah yang bersekolah di SMA Negeri 1 Nabire, Stincek Laramiapa, juga mengungkapkan rasa bangganya. “Terima kasih Bapak (Prabowo), karena kami sudah terpilih sampai di sini. Bapak, kami semangat, bangga karena bisa bertemu dengan Bapak langsung,” kata Stincek.
Franciscus menceritakan perjalanan panjang proses seleksi yang dimulai dari tingkat kabupaten hingga nasional. Salah satu tantangan utama yang dia hadapi adalah mempersiapkan fisik untuk tes yang meliputi lari, push up, dan sit up.
“Belum pernah lari, push up, dan sit up, jadi makanya pas tes langsung kaget. Larinya oh begini, lapangannya besar sekali. Jadi kaget, fisiknya langsung kayak kaget langsung,” ungkapnya.
Sementara itu, Stincek berkomitmen memberikan yang terbaik saat bertugas.
“Pesan saya untuk Bapak Presiden adalah saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengibarkan bendera pusaka dengan hasil yang maksimal nanti saat hari H, dan saya akan membanggakan negara kita,” ujar Stincek.
Ia juga menyampaikan pengalaman berharga mengenal teman-teman dari 38 provinsi selama pelatihan nasional Paskibraka.
“Awalnya kita belum saling mengenal, tapi selama pelatihan kami belajar untuk kompak dan memahami satu sama lain. Fokus pada diri sendiri tapi juga tim. Kebersamaan yang kuat sangat penting sampai pengibaran nanti,” katanya.
Meski merasa gugup menghadapi momen pengibaran bendera pada 17 Agustus, Stincek tetap merasa bahagia dapat bertemu langsung dengan Presiden RI.
“Yang pasti terutamanya gugup bisa ketemu langsung dengan Bapak Presiden. Kayak sebuah kebahagiaan untuk kita semua bisa ketemu langsung dengan hasil usaha kita sendiri,” tutupnya.
Perayaan HUT ke-80 RI yang menghadirkan pelajar dari seluruh Indonesia sebagai Paskibraka ini menjadi momen bersejarah yang tak terlupakan, khususnya bagi Franciscus dan Stincek yang mewakili semangat dan keberagaman Papua di panggung nasional.
(red)













