Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 970x250
News

Misteri Kematian Zara Qairina Mahathir: Siswi 13 Tahun Ditemukan di Selokan, Autopsi Bongkar Fakta Mengejutkan

47
×

Misteri Kematian Zara Qairina Mahathir: Siswi 13 Tahun Ditemukan di Selokan, Autopsi Bongkar Fakta Mengejutkan

Share this article
Zara Qairina Mahathir (Aziz_docs)

BERJAYANEWS.COM,- Fajar belum sepenuhnya merekah ketika seorang petugas keamanan sekolah menelusuri jalan setapak di belakang asrama putri Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha. Embun masih melekat di rerumputan, udara terasa basah.

Tapi di ujung jalur kecil, di tepi saluran air yang berbau lumpur, ia menemukan sesuatu yang membekukan langkahnya—tubuh seorang siswi terkulai tak berdaya.

Siswi itu adalah Zara Qairina Mahathir, 13 tahun. Rambutnya basah, seragam sekolahnya kotor, dan matanya tertutup rapat. Nafasnya lemah, nyaris tak terdeteksi.

“Cepat! Bawa dia ke rumah sakit!” teriak seseorang. Dalam hitungan menit, Zara dibawa dengan ambulans menuju RS Queen Elizabeth I, Kota Kinabalu.

Di rumah sakit, dokter berusaha mempertahankan hidup Zara. Selang oksigen menutupi wajah mungilnya, monitor jantung memancarkan bunyi ritmis yang pelan. Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan kabar buruk: fungsi otaknya telah berhenti.

Keesokan harinya, 17 Juli 2025, di tengah isak tangis keluarga, alat bantu pernapasan perlahan dimatikan. Tubuh Zara melemah, lalu hening. “Dia pergi…,” bisik ibunya, Noraidah Lamat, sambil memeluk jasad putrinya.

Pemakaman Tanpa Jawaban

Tanpa autopsi, jenazah Zara langsung dimakamkan. Seolah ingin cepat menutup lembaran duka itu. Tapi bagi Noraidah, setiap malam adalah perang melawan tanya. “Bagaimana bisa anak saya ditemukan di selokan? Kenapa tidak diperiksa dulu?”

Publik mulai bertanya-tanya. Di media sosial, tagar #JusticeForZara meledak. Ada yang mengaitkan kematian Zara dengan perundungan, bahkan ada yang menyebar klaim bahwa ia dianiaya di mesin cuci.

Polisi Malaysia membentuk tim khusus. Direktur Departemen Investigasi Kriminal (CID) Bukit Aman, Datuk M. Kumar, mengumumkan penahanan seorang perempuan 39 tahun di Rawang karena menyebarkan berita palsu soal mesin cuci.

“Kami akan bertindak tegas. Berita palsu mengganggu ketertiban dan investigasi,” ujar Kumar, 13 Agustus 2025. Ia menegaskan, sejauh ini kematian Zara diklasifikasikan sebagai kematian mendadak akibat cedera otak traumatis berat.

Makam Dibongkar

Tekanan publik dan suara hati seorang ibu akhirnya membalik keadaan. Pada 1 Agustus 2025, Noraidah meminta makam putrinya dibongkar. Sepuluh hari kemudian, empat ahli patologi forensik bekerja selama delapan jam di ruang autopsi, meneliti setiap inci tubuh Zara.

Seorang pengacara dan tiga polisi ikut menyaksikan.

Jaksa Agung kemudian memutuskan untuk menggelar penyelidikan resmi demi mengungkap penyebab pasti dan kondisi di balik kematian Zara, termasuk dugaan adanya unsur pidana.

 

Apa yang terjadi sebelum fajar 16 Juli? Apakah Zara terjatuh sendiri, atau ada yang mendorongnya ke saluran air itu? Mengapa seorang siswi sehat tiba-tiba meregang nyawa dengan cedera otak parah?

Hingga kini, publik hanya punya potongan-potongan cerita, sebagian dari gosip, sebagian dari hasil resmi. Tapi yang pasti, tragedi Zara telah mengubah sekolah itu selamanya—dan menggores luka dalam di hati ibunya. (Tempo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *