BERJAYANEWS.COM,- Film animasi Indonesia berjudul Merah Putih One for All menuai sorotan setelah hanya memperoleh rating 1,0 di Internet Movie Database (IMDb) pada Selasa (19/8/2025).
Nilai tersebut merupakan angka terendah dalam skala penilaian IMDb, sebuah situs internasional yang banyak dijadikan acuan informasi film dan serial televisi.
Film ini sebelumnya dikabarkan diproduksi dengan dana sekitar Rp6,7 miliar, digarap oleh sutradara Endiarto dan Bintang Takari, serta diproduksi oleh Perfiki Kreasindo. Sejak 14 Agustus 2025, Merah Putih One for All sudah tayang di jaringan bioskop Cinema 21 di 10 kota, mulai Jakarta hingga Surabaya.
Namun, respon penonton di IMDb sangat negatif. Banyak yang memberikan rating 1,0 disertai kritik pedas.
“Kualitasnya sangat buruk. Kalau bisa memberi nilai minus, saya akan lakukan. Ini buang-buang uang dan mencoreng dunia animasi Indonesia,” tulis akun @Aretta-4.
Sejumlah penonton juga menuding bahwa film ini menggunakan alur cerita hasil buatan AI serta memiliki karakter yang diduga meniru karya lain.
“Animasinya berantakan, bahkan terlihat mengambil karya orang lain tanpa izin. Suara pemerannya pun seperti membaca teks tanpa perasaan, alur cerita tidak masuk akal,” ulas akun @Keano-4.
Kritik lain juga menyindir dugaan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam proses produksinya.
“Serius film ini sepenuhnya bergantung pada AI? Bayangkan perjuangan orang belajar animasi dan mencipta imajinasi, tapi akhirnya digantikan AI,” tulis akun @FeliciaJ.
Dengan berbagai kritik tersebut, Merah Putih One for All kini jadi perbincangan hangat di media sosial, terutama soal kualitas animasi Indonesia dan peran teknologi AI dalam industri kreatif. (*)













