Berjayanews.com,- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merilis sistem baru bernama Deteksi Dini Transaksi Keuangan Mencurigakan pada Program Makan Bergizi Gratis (Detak MBG), Kamis 28 Agustus 2025.
Sistem ini diluncurkan untuk mencegah penyalahgunaan dana publik dalam program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Peluncuran Detak MBG ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PPATK dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Program MBG sendiri digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai strategi pembangunan sumber daya manusia, dengan target mencetak generasi sehat, cerdas, dan produktif.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menegaskan pengawasan keuangan harus dilakukan secara ketat.
“Presiden mengamanatkan agar pemerintah menjaga setiap rupiah uang rakyat,” ujar Ivan dalam keterangan tertulis, Kamus 28 Agustus 2025.
Menurut Ivan, sistem ini melibatkan kerja sama PPATK, BGN, dan perbankan dalam mendeteksi transaksi keuangan mencurigakan yang berpotensi merugikan negara.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Joko Pramono, menyambut baik sistem tersebut.
Ia menyebut Detak MBG sejalan dengan langkah KPK dalam mengamankan anggaran agar tidak dikorupsi. Hal serupa disampaikan Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo, yang menilai mekanisme ini memperkuat akuntabilitas program MBG.
Apresiasi juga datang dari sejumlah lembaga lain. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq, menyebut Detak MBG sebagai terobosan penting.
“Ini merupakan program sangat bagus sekali sebagai program unggulan perubahan yang dapat mendobrak inovasi dalam pengawasan penyaluran dana di program pemerintah,” katanya.
Dukungan juga diberikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rini Widyatini.
Ia berharap Detak MBG dapat terintegrasi dengan sistem INAgov agar pengawasan lintas instansi semakin kuat.
“Dukungan dari Detak MBG ini, diharapkan dapat membantu program MBG ini dapat berjalan dengan optimal dan terhindar dari penyalahgunaan dana,” tegasnya.
Peluncuran yang digelar di Jakarta ini turut dihadiri Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari, jajaran pimpinan PPATK, serta sejumlah pejabat kementerian terkait.***













