- Komitmen Bayar SHT! PTPN I Tetap Erat Bergandeng Tangan dengan Pensiunan
- Pisah Sambut Danrem 043 Gatam Bersama Gubernur Dan Forkopimda Provinsi Lampung
- Si Raung dan Si Maung: Maskot Pemilihan Gubernur Lampung 2024, Mengungkap Filosofi Kehidupan
- Kemenag Lampung Acuh Dianggap Merongrong APBD, KOMAK Desak Menteri Agama Evaluasi dan Beri Sanksi
- HUT Bhayangkara ke 78, Polda Lampung dan KBPP Polri Gelar Lomba Burung Kicau Kapolda Cup
- Waspadai Dampak Buruk Musim Panas: Tips Penting untuk Menjaga Kesehatan Anda
- Rektor Unila Tinjau Persiapan FEB untuk Pelaksanaan UTBK SNBT 2024
- Unila Gelar Diklat Bela Negara dan Softskill bagi Forkom KIP, PMPAP dan Adik Papua
- Ambil Formulir Calon Wali Kota di PKS, Brigjen Pol M Ikhsan Ungkap Alasan Maju Pilkada
- Brigjen TNI Rikas Hidayatullah Resmi Menjabat Danrem 043/Gatam
Misteri Tiga Lingkaran di Bawah Karpet Masjid Nabawi dan Kisah Sahabat Abu Thalha Al-Anshari
Keterangan Gambar : Misteri Tiga Lingkaran di Bawah Karpet Masjid Nabawi dan Kisah Sahabat Abu Thalha Al-Anshari (ALIFNEWS.ID)
BERJAYANEWS.COM,- Di bawah karpet Masjid Nabawi dan tersembunyi dari para jamaah terdapat tiga buah lingkaran.
Melansir akun X atau twitter Karya Sejarah @QGU_5 disebutkan bahwa di bawah karpet Masjid Nabawi terdapat tiga buah lingkaran di atas tanah yang bentuknya aneh dan berbeda dari ornamen dan dekorasi yang ada di masjid tersebut.
Baca Lainnya :
Tiga lingkaran itu berbentuk aneh dan berbeda dari seluruh penataan dan dekorasi di masjid Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tersebut.
Ternyata lingkaran-lingkaran ini memiliki kisah menarik dan berkaitan dengan salah satu sahabat Nabi terkaya.
Pria itu bernama Abu Thalha Al-Anshari.
Ia merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang cukup terkaya
Dan dia pernah melakukan sesuatu yang besar di Masjid Nabawi pada 14 abad silam.
Abu Thalha Al-Anshari, merupakan seorang laki-laki dari kalangan Ansar, dia adalah orang yang paling kaya di antara mereka.
Abu Thalha Al-Anshari memiliki peternakan unta, kurma, dan hewan ternak, dan Allah memberinya kebaikan yang berlimpah kepadanya.
Ketika dia masuk Islam, dia sangat dermawan dengan apa yang dimilikinya kepada kaum muslimin
Ia tidak pernah pelit terhadap satupun dari kalangan mereka.
Namun Abu Thalhah memiliki sesuatu yang istimewa di antara semua hartanya, yaitu benda yang paling dicintainya dan paling dekat di hatinya.
Dimana Abu Thalhah radhiyallahu 'anhu memiliki kebun kurma dan sumur yang disebut 'Kebun Bairuha'.
Kebun dan Sumur ini terletak di seberang atau tepat berhadapan dengan masjid Rasulullah SAW atau masjid Nabawi.
Kebun dan Sumur ini milik Abu Thalhah dan itu merupakan harta yang paling dicintainya
Seluruh penduduk kota mendapat banyak manfaat dari kebun dan sumur tersebut.
Sumur itu mempunyai air yang baik dan murni, sehingga orang-orang menyukainya
Salah satu hal terbesar yang membuat Abu Thalhah sangat menyukai tempat ini dan menjadi begitu terikat padanya karena Rasulullah SAW biasa memasukinya dan meminumnya serta menyukai sumur tersebut.
Sumur itu salahsatu tempat Nabi kita minum dan berwudhu, sehingga sumur itu mendapat keberkahan shalallahu 'alaihi wasallam.
Ini adalah alasan ganda yang membuat Abu Thalhah lebih memilihnya daripada semua harta miliknya.
Suatu ketika saat Abu Thalhah Al-Anshari mendengar turunnya surat Ali Imran ayat 92 tentang menafkahkan harta, ia langsung menemui Rasulullah SAW.
"Ya, Rasul. Allah telah berfirman: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya," kata Abu Thalhah al Anshari.
Abu Thalhah kemudian melanjutkan percakapannya dengan Nabi :
“Letakkanlah, wahai Rasulullah, di tempat yang telah Tuhan tunjukkan kepadamu.”
Rasulullah, senang dengan apa yang didengarnya, berkata : “Itu harta yang menguntungkan.”
Sungguh, beliau (Abu Thalhah) radhiyallahu 'anhu telah membelanjakan hartanya dijalan Allah, dan sumur ini terus memberikan pahalanya kepada umat Islam selama bertahun-tahun
Namun kini pasca perluasan Masjid Nabawi kebun dan sumur itu harus ditutup untuk kepentingan umat Islam
Namun bekas dan tanda bangunan sumur itu masih tersisa sampai saat ini yang terletak di Masjid Nabawi ketika masuk dari Gerbang Raja Fahd
Bekas sumur itu berada di antara Gerbang Raja Fahd 21 dan 22, khususnya di sebelah kiri di bawah karpet antara tiang kedua dan ketiga, terdapat tiga buah lingkaran marmer yang merupakan letak sumur tersebut.
Di bekas lokasi sumur itu juga dipasang tanda berbentuk lingkaran untuk melestarikan dan mengenang sejarah dan status sumur tersebut.
Dan memang lokasinya kadang tertutup dengan karpet dan tidak terlihat oleh para jamaah
Namun siapa pun yang datang melihatnya dengan mata telanjang akan melihat perbedaan jelas antara marmer yang ada di lokasi sekitarnya dengan
Tiga lingkaran yang menjadi saksi dari karya Abu Thalhah radhiyallahu 'anhu. SUMBER ALIFNEWS.ID***